Thursday, May 7, 2015

Air Bekas Cuci Beras

Sahabat KDJ, kali ini saya mau berbagi tentang salah satu kegiatan rutin saya sebagai shufu (Ibu Rumah Tangga).

Sederhana sih, tapi mudah-mudahan membawa manfaat untuk sahabat KDJ yang ada di Indonesia tercinta.

Pasti sahabat KDJ sudah tidak asing dengan air bekas cuci beras, Bahasa Jawa-nya kalau tidak salah banyu leri, yang airnya berwarna putih susu itu.

Semenjak saya di Jepang, setiap mencuci beras, air bekas cucian-nya selalu saya simpan di ember kecil, awalnya suami saya yang mengajari hal itu dan akhirnya jadi kebiasaan. Mengapa harus disimpan di ember kecil dan ga dibuang begitu saja di butler sink/kitchen sink.???

Kan enak ya ga perlu repot, tinggal mak byor grujuuuk hilang deh... Ternyata itu salah satu upaya masyarakat Jepang untuk menjaga kebersihan air sungai, danau, dan laut di Jepang, supaya airnya tidak menjadi keruh. Heeeeemm... Pantesan setiap saya lihat sungai, danau, dan pantai di Jepang airnya pada bersih dan jernih.

Nah lalu air bekas cuci beras tadi dipakai buat menyiram tanaman & bunga di pot atau di kebun di rumah masing-masing, jadi tanaman & bunga-pun mendapat nutrisi & vitamin. Katanya, bunga & tanaman itu juga makhluk hidup, jadi mereka juga butuh nutrisi & vitamin seperti manusia.

Oooohhh (sambil manggut-manggut). Dengan melakukan hal ini, kita mendapat dua keuntungan sekaligus.

Kalau diperibahasakan seperti: Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui; atau sekali tepuk dua lalat.

Dalam Bahasa Jepang-pun ada peribahasanya yaitu; Isseki Nichau (satu batu dua burung), artinya 'Membunuh dua ekor burung dengan satu batu'.

Tidak hanya air bekas cuci beras saja yang tidak dibuang langsung ke kitchen sink, hal ini juga berlaku untuk bekas minyak goreng, bekas makanan yang berminyak yang kental & berwarna kuat. Untuk mengelap-nya dari peralatan dapur, biasanya menggunakan kitchen paper/tisu dapur.

Dan untuk sampah organik seperti potongan/kupasan kulit buah & sayur, dan tulang ikan dikumpulkan lalu nantinya ditanam di tanah di kebun rumah. Tapi ini hanya dilakukan oleh mereka yang masih ada kebun atau paling tidak masih ada sedikit tanah kosong di sekitar rumah mereka.
Alasannya adalah untuk memberi nutrisi pada tanah dan untuk sedikit membantu pemerintah dalam hal penanggulangan sampah.

Adakah sahabat KDJ di Indonesia & Okusan Tachi di Jepang melakukan seperti apa yang saya lakukan waktu merajalela di dapur.???

Atau mungkin ada yang tergerak hatinya untuk melakukan hal yang sama setelah membaca tulisan saya yang panjang x lebar ini, demi menjaga kebersihan air sungai, danau, laut dan lingkungan di Indonesia.???

Anyway, saya pamer air bekas cuci beras saya ah, sebelum besok pagi saya pakai nyiram tanaman & bunga-bunga saya.




22 Agustus 2013
Penulis adalah admin page KdJ
 ~Widi Yokohama-Kanagawa~