Thursday, May 7, 2015

Pengalaman melahirkan anak di negeri orang

Penulis dengan anak pertamanya
Tentu yang melahirkan bukan saya tapi istri saya, tentu negara orang yang dimaksud negara Jepang.

Dokter memperkirakan kelahiran putera pertama kami tanggal 23 Februari, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, seminggu lebih awal bayi kami lahir dengan sehat.

Sejak jaman hamil kami selalu mengikuti jadwal cek yang dianjurkan dokter, setiap cek saya selalu menemani istri, ternyata beda dengan ibu-ibu jepang yang lain, mereka sebagian besar datang sendiri.

Ada hal yg sedikit menggelitik ketika pertama kali memeriksakan kandungan, kami ditanya perawat klinik, "bayinya mau dilahirkan tidak?"

Haa?! Kami sempet terdiam, ga salah denger nih.

Ya iyalah mau dilahirkan.

Ternyata usut punya usut itu memang sudah biasa di sini, kalau tidak mau dilahirkan ya silahkan saja (ngertilah ya maksudnya).

Kemudian setelah bayi lahir mereka baru menanyakan ke kami ttg pernikahan, "kalian menikah atau tidak?"

Lagi-lagi saya yang orang kampung ini juga bingung, ya iyalah menikah, hehe.

Tapi pelayanan memang nomer satu, sangat teliti, sangat ramah.

Setelah melahirkan dengan normal selama 1jam-an 'ngeden' mereka pun punya jadwal yang jelas untuk sang ibu, selama 5 hari si ibu harus rawat inap, selama itu pula kami diajari segala macam tentang bayi, dari memandikan, ganti popok, nepuk-nepuk biar 'glegeken'.

Adapula medical cek dan terapi untuk ibu dan bayi. Sungguh sangat membantu sekali karena kami baru pertama punya anak dan tidak ada kluarga yang mengajari kami di sini.

Ketika pulang dari klinik, kami bisa handle semuanya berdua.

Sungguh besar jasa2 mereka, mana kami ga bayar pula, hehe.

Tapi lepas dari itu semua, yang namanya perjuangan ibu itu memang tidak terukur apa pun, ketika melihat istri kesakitan, ketika itu pasti kita semua ingin segera pulang memeluk ibu kita masing-masing.

Wajarlah para perawat sangat ramah terhadap ibu hamil, karena sakit dan tanggung jawabnya yang luar biasa.

Bagaimana dengan pengalaman di Indonesia?

Atau ada juga yang punya pengalaman sama seperti saya?

Hmm mungkin sahabat KdJ bisa sharing juga di sini?

Saya mau mainan bayi dulu. Kapan-kapan kita sambung lagi.

Nanti saya sharing tentang hal-hal yang harus diurus setelah anak kita lahir.


Fukuoka, 8 Maret 2014
Penulis adalah admin page KdJ
-Didito Fukuoka-