Thursday, May 7, 2015

HP di Jepang


Karena banyak yang menanyakan tentang HP di Jepang, saya jadi tergelitik untuk sharing sedikit masalah HP di Jepang.

Di Jepang, membeli/menggunakan HP sama seperti memasang telepon rumah.

Kenapa begitu.???

Karena jika mau membeli/memakai HP, maka konsumen harus datang ke toko-toko provider yang sudah dipilih. Beberapa diantaranya ada: DOCOMO, Soft Bank, au dll.

Lalu membuat kontrak. Setelah datang ke toko provider, lalu konsumen memilih jenis HP yang ingin dipakai, setelah itu baru membuat kontrak baru untuk aktivasi dan mendapatkan nomor HPnya.

Waktu membuat kontrak-pun, para konsumen diharuskan memenuhi syarat-syarat yang sudah diajukan, seperti; harus ada hanko, ada/menunjukkan ID card (SIM/Passport/ID lainnya) alamat tempat tinggal, nomor rekening di Bank/Credit Card, dan beberapa persyaratan lainnya.

Hampir sama seperti di Indonesia waktu mau memasang telepon rumah. Cuma kalau membuat kontrak penggunaan/pembelian HP di Jepang ada masanya, bisa satu tahun, dua tahun atau lebih. Tapi ada juga yang kurang dari satu tahun.

Kalau sahabat KDJ yang di Indonesia mau ganti HP atau mau beli HP baru, biasanya bilang; "Yuk, ke toko HP Cellular Sinyal Lancar Jaya Abadi Selamanya Tanpa Beli Pulsa", misalnya.

Nah lain kalau di Jepang mau beli HP baru/ganti HP, bilangnya; "Yuk, ke Docomo, Soft Bank, atau au dll. Yang notabene mereka adalah bukan toko HP, melainkan toko provider.

Jadi mereka jual provider, dan HP menjadi pilihan kedua setelah memilih provider. Biasanya masing-masing provider menyediakan tipe-tipe HP andalan tertentu sebagai pilihan.

HP-HP di Jepang semua menggunakan sistem pasca bayar, jadi pembayarannya setiap satu bulan sekali, dan tidak ada yang pra bayar. Jadi di Jepang tidak ada counter-counter pulsa.

Dengan menggunakan sistem seperti ini, para konsumen/pengguna HP di Jepang tidak bisa seenaknya gonta-ganti nomor seperti di Indonesia. Karena HP-nya tidak menggunakan SIM card.

Segi positifnya dari sistem ini, di Jepang hampir tidak ada penipuan melalui SMS/telpon; Seperti SMS/telpon penipuan menang undian helikopter, minta dikirimi pulsa, minta ditransfer angpao dll. Dan juga hampir tidak ada pencurian HP. Karena semua perusahaan provider di Jepang, menyimpan semua data-data pribadi pelanggannnya (pengguna HP tersebut).

Waktu itu ada juga diantara Sahabat KDJ yang di Indonesia salah tafsir, mereka mengira bahwa; DOCOMO, Soft Bank, au dll-nya adalah merek HP. Mereka itu bukan merek HP ya Sahabat KDJ, melainkan nama provider seperti kalau di Indonesia ada; Telkomsel, Indosat, Pro-XL dll.

Cuma biasanya kalau HP-HP yang disediakan oleh DOCOMO, otomatis nanti di cover HP-nya ada tulisan DOCOMO juga, jadi kesannya itu seperti merek HP, padahal bukan.

Seperti contoh waktu saya membuat kontrak baru dan memakai (membeli) Berry Hitam, di sana ada tulisan DOCOMO-nya, seperti yang terlihat di foto di bawah ini.

HP penulis

Lalu ada juga yang bertanya; "Katanya HP di Jepang murah-murah ya.???"

Iya, memang murah, tapi itu yang second alias bekas.

Kalau yang baru ya harganya tetap mahal, tidak jauh beda kok dengan di Indonesia. Dan HP second tadi, bisa dibeli di toko-toko tertentu (tapi ini-pun sangat jarang). Dan kalau mau pakai/aktivasi HP second tersebut, tentunya harus pergi ke toko provider seperti yang sudah saya sebutkan tadi, dan dengan syarat + ketentuan yang sama seperti membuat kontrak baru seperti yang sudah saya jelaskan di atas.

Oh ya, mungkin ada Sahabat KDJ yang di Jepang mau menambahkan mengenai HP dan penggunaan HP di Jepang.???

Silahkan dishare di sini ya untuk Sahabat kita di Indonesia.


7 September 2013
Penulis adalah admin page KdJ
 ~Widi Yokohama~