Saturday, May 4, 2013

Ninja Museum of Igaryu

Liburan Golden Week saya, dimulai tanggal 3 Mei - 6 Mei 2013. Hari pertama GW saya dan istri pergi berdua ke Ninja Museum yang terletak di Iga Ueno shi Mie ken Jepang. Karena saya kerja liburnya hanya hari Minggu saja, sedangkan istri saya tidak ada liburnya, sangat jarang sekali kami pergi berdua (kencan). Maka saya memutuskan untuk ke desa Ninja berdua dengan naik densha.

Dari rumah jam 06:30 kami naik sepeda ke stasiun Nagamori (kaya kencan anak SMA Jepang saja.. hehe), maklum selama ini kami selalu berpergian naik mobil, jadi biar ada kesan tersendiri kami naik sepeda (jangan ditiru ya, soalnya naik sepeda berboncengan berdua itu sebenarnya tidak diperbolehkan di Jepang, kalau ketemu polisi bisa dimarahi). Perjalanan naik sepeda ke stasiun memakan waktu 20 menit, lalu kami naik kereta JR dengan rute Nagamori - Gifu - Nagoya - Kameyama - Igaueno, kemudian lanjut naik kereta Iga dengan rute Iga Ueno - Ueno shi. 5 kali pindah kereta, dengan lama perjalanan 3 jam 30 menit, biaya kereta 1 orang 2460 yen. Cukup jauh juga, tapi karena berdua jadi terasa menyenangkan.

Tiba di Ueno shi sekitar jam 10:30, benar-benar suasananya desa banget, stasiunnya tidak seperti stasiun tapi seperti halte bis. Tapi suasana ninjanya sangat kental sekali. Jangan kaget kalau di sekitar stasiun ada boneka ninja bergelantungan di atas dan banyak sekali orang-orang yang berpakaian Cosplay Ninja, bahkan anjing-anjing yang dibawapun berpakaian ninja lho.

Setelah keluar dari stasiun kami melewati gedung tempat untuk menyewa pakaian ninja, langsung saja saya sewa dengan biaya 1000 yen dan harus dibalikin pada hari itu juga paling lambat jam 17:00. Karena cuaca cukup dingin, istri saya enggan untuk bercosplay Ninja, tetapi setelah saya berubah jadi Ninja, istri saya ingin Cosplay kimono. Jadi kami pergi ke tempat penyewaan kimono. Di tengah jalan istri saya lihat ada tempat pembuatan hanko (stempel khusus buat tanda tangan orang Jepang), karena saya belum punya hanko atau juga disebut inkan, maka saya buat hanko yang terbuat dari batu dengan biaya sebesar 500 yen. Setelah itu, kami pergi ke tempat penyewaan baju kimono, tapi setelah di sana istri saya berubah pikiran untuk mengenakan Hakama, karena sudah lama sekali dia tidak pernah memakainya. Dan katanya pemilik toko sih, hari ini belum ada yang sewa hakama, jadi baru dia sendiri.

Kereta Iga designnya Ninja banget
Kami naik kereta ini
Stasiun Iga shi
Berubah
Sensei sedang membuatkan saya Hanko
 Jenis hanko di Jepang ada beberapa, antara lain jitsu-in, ginko-in, dan mitome-in. Jadi satu orang kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan.  Jitsu-in adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, untuk jadi guarantor, dsb. jenis ini diregisterkan ke shiyakusho. Ginko-in adalah jenis inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. inkan ini diregisterkan ke bank. Mitome-in dipakai untuk keperluan sehari-hari, dan tidak diregisterkan.
Ini hanko saya dan rencananya akan saya jadikan satu jadi Jitsu in, ginko in dan mitome in
Hakama dan Ninja
Anjing Ninja
Ninja-ninja berkeliaran di sudut desa
Setelah kompakan memakai kostum, kami langsung pergi ke Ninja Museum yang terletak tidak seberapa jauh dari penyewaan kostum. Biaya untuk masuk Museum sebesar 700 yen/orang, sedangkan untuk anak-anak sebesar 400 yen.

Setelah masuk museum, di jelaskan ruangan di rumah ninja, dimana ada pintu rahasia, dan bila ada serangan mendadak ada tempat menyimpan senjata secara rahasia. Cukup mencengangkan juga, tapi sangat disayangkan buat turis asing, karena semuanya dijelaskan dengan bahasa Jepang. Setelah itu baru masuk ke Museum tempat dimana alat-alat senjata Ninja dan pakaian Ninja asli berada. Tapi baru saja memasuki museum, ada pemberitahuan kalau acara Ninja Show akan segera dimulai, langsung saja kami pergi ke tempat show. 

Untuk melihat Ninja show, dikenakan biaya 300 yen/orang. Cukup keren dan lucu juga lho, selain dijelaskan senjata rahasia apa saja yang dipakai dan cara menggunakannya (seperti payung bisa jadi pedang dan sapu bisa jadi pedang juga, cara melempar shuriken dll), para ninja juga punya selera humor yang lucu, seperti loncat bersalto kemudian rambut palsunya lepas. Alhasil penonton pada ketawa semua. Sayang sekali show ini tidak diperbolehkan untuk merekam video dan durasinya hanya 15 menit, pengennya 1 jam apa 2 jam gitu.. Setelah show selesai, penonton diperbolehkan untuk mencoba melempar shuriken di panggung. Karena banyak yang mengantri, saya tidak mencoba melempar shuriken, dan balik melanjutkan lihat isi Museum. 

Tiket masuk
Tempat menyimpan senjata di lantai rahasia
Mengeluarkan senjata rahasia 
Masuk ke Ninja Show 
Ninja show
Senjata yang digunakan asli lho
Di dalam museum terdapat koleksi senjata-senjata dan pakaian yang dikenakan Ninja.

Bentuk ninja dalam penyamaran
Sandal untuk berjalan di atas air 
Alat untuk memanjat tembok tinggi
Senjata untuk membobol tembok
Alat untuk membuka gembok
Senjata-senjata 
Senjata cakar 
Tongkat 
Rumah ninja dan istrinya :)
Sekitar jam 16:00 setelah melihat semuanya, kami pulang menggunakan kereta. Tentu saja mengembalikan kostum dulu. Yang sangat disayangkan di desa Ninja Iga ini, rumah makan sangat minim sekali. Bahkan sulit sekali untuk mencari makanan, yang banyak hanya toko jajan Jepang (wagashi). Alhasil kami beli oleh-oleh wagashi, dan makan roti saja. Baru setelah sampai di Nagoya kami mampir ke Osu Kannon untuk belanja dan makan Unagi, lalu pulang ke Gifu.

Kereta yang kami naiki dari Ueno shi ke Igakanbe
Rute kereta yang kami gunakan berbeda dari rute keberangkatan. Menggunakan kereta Iga dengan rute Ueno shi - Igakanbe, baru oper naik Kintetsu dengan rute Igakanbe - Isenakagawa - Nagoya, kemudian setelah jalan-jalan di Osu Kannon naik chikatetsu, kembali ke stasiun Nagoya JR dengan rute Nagoya - Gifu - Nagamori.